Maksud Kehidupan Manusia di Dunia

 Pemateri : Dr. Bagus Riyono, MA Psikolog

Al-Qur'an adalah segala sumber jawaban atas segala permasalahan manusia. Pertanyaan paling mendasar dalam psikologi yang berkaitan dengan pola arus Pada setiap umat muslim, pertanyaan seperti ini bukan hal yang sulit untuk dijawab sebab dari awal kelahirannya, seorang muslim telah ditanamkan kedalam identitas dirinya sebagai seorang muslim. Namun pertanyaan yang paling mengganggu adalah “Why We in Here”. Dalam Islam, jawaban dari pertanyaan ini adalah untuk beribadah. Namun ibadah seperti apa yang sedang dibahas? Makna ibadah yang seperti apa? Apakah itu tentang suatu ritual? Sebab tak semua bentuk ibadah adalah ritual.

Pada surah Al-Alaq,

ا اسْمِ الَّذِيْ لَقَۚ. لَقَ الْاِنْسَانَ لَقٍۚ. ا الْا. ال لَّمَ الْقَلَمِۙ. لَّمَ الْاِنْسَانَ ا لَمْ لَمْۗ

Artinya : “ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al-Alaq:1-5)

telah dijelaskan bahwasanya Allah memerintahkan umat muslim untuk “membaca” dengan menyebut nama Allah (beribadah). Sementara itu, pada ayat yang lain di surah Al-Baqarah tentang penciptaan nabi Adam,

اِذْ الَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ اِنِّيْ الٌ الْاَرْضِ لِيْفَةًۗ الُوْآ اَتَجْعَلُ ا ا الدِّمَآءَۚ لَكَۗ الَ اَعْلَمُ ا لَا لَمُوْنَ

Artinnya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuja-Mu dan menyucikan nama- Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."”(Al-baqarah:30)

Allah telah memberikan ilmu kepada nabi Adam yang belum pernah diketahui oleh seluruh malaikat. Tingginya sifat ilmu ini menjadikan nabi memiliki sifat yang mulia dibandingkan malaikat dan iblis. Ilmu dalam hal ini sangat esensial sebagai penentu kemuliaan manusia (ilmu agama). Dengan adanya ilmu, sifat manusia yang ditakutkan malaikat (menumpahkan darah dan/atau sifat mungkar yang lain) akan terhambat dan tercegah dari segara sifat mungkar.

Berilmu adalah ibadah yang utama, landasan dasar dari perilaku ini telah dijelaskan pada surat Al-Alaq bahwa Allah memerintahkan manusia untuk membaca dengan iringan menyebut nama Allah (beribadah) . Dalam berilmu manusia wajib melihat sumber-sumber keilmuan :

1.      Ilmu yang berasal dari Allah (unsur ibadah dan kebermanfaatan yang riil)

2.      Ilmu yang berasal dari Iblis (menyesatkan)

Sehingga dalam kesimpulan yang dapat ditarik dari jawaban “ Why We in Here ” adalah untuk belajar, memahami segala makna, membaca lingkungan melalui keilmuan yang kritis dan bersumber dari Allah semata. Sesungguhnya, manusia ketika dalam keadaan baru lahir tidak dikaruniai pengetahuan sama sekali.

Manusia diturunkan ilmu oleh Allah melalui tiga jenis yaitu pengelihatan, pendengaran, dan hati. Hal ini semata-mata agar manusia mau belajar dan memperoleh kemuliaan dari ilmu yang didapatkan. Ketika manusia melakukan pembelajaran, hal terpenting dalam sebuah proses adalah membuka pintu hati, menerima segala masukan dan menampung seluruh masukan agar dapat menjadikan koreksi hati yang nantinya akan menjadikan manusia bersyukur.

Komentar

  1. Masya Allah. Barakallah, tim✧\(>o<)ノ✧ Sekarang saya tahu why are we hereლ(^o^ლ)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PSIKOTERAPI ISLAM : TEORI DAN PRAKTIK MENGATASI GANGGUAN KEJIWAAN

MENGAPA KITA BISA INSECURE?

MENGENAL ISTILAH TOXIC PARENTING DAN PENGARUH POLA ASUH TERHADAP PSIKOLOGIS ANAK