PSIKOTERAPI ISLAM : TEORI DAN PRAKTIK MENGATASI GANGGUAN KEJIWAAN


Apa itu Psikoterapi Islam?

Psikoterapi Islam dalam perspektif psikologi Islam didefinisikan sebagai teknik pencegahan dan pengobatan gangguan kejiwaan yang berasal dari permasalahan kehidupan manusia dengan menggunakan kombinasi pendekatan keagamaan dan pendekatan psikologi dalam perspektif agama Islam yang dapat diterapkan sendiri ataupun oleh seorang psikoterapis kepada klien (Reza, 2016).


Dasar Penerapan Psikoterapi Islam?

1.      Al-Qur’an

Kenapa Al-Qur’an menjadi dasar penerapan psikoterapi Islam? Hal ini dikarenakan Al-Qur’an menjadi salah satu sumber primer referensi pengembangan psikologi Islam. Sehingga ketika mengkaji suatu tema psikologi dalam perspektif psikologi Islam. Maka perlu dirujuk kembali sumber primer dalam psikologi Islam. Al-Qur’an sebagai dasar penerapan pertama psikoterapi Islam sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an surah Yunus ayat 57

 يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ

 artinya: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

2.      Hadis

Selanjutnya, dasar kedua dalam penerapan psikoterapi Islam adalah bersumber dari hadis. Terdapat beberapa hadis Rasulullah Saw yang menjadi dasar penerapan psikoterapi Islam. Seperti terdapat dalam hadis Nabi Muhammad Saw: Dari Jabir ra dari Rasulullah Saw bersabda : Setiap penyakit itu ada obatnya, Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, maka akan sembuh penyakit itu dengan izin Allah (Muslim bin Hajjaj, n.d.). Selanjutnya dalam hadis Rasulullah Saw, Artinya: Dari Abu Hurairah ra dari Rasulullah Saw bersabda: Tidak diturunkan suatu penyakit kecuali diturunkan juga kesembuhannya (obatnya) (Al-Bukhari, 1998). Landasasan penerapan psikoterapi berlandaskan selanjutnya sebagaimana terdapat dalam hadis Rasulullah Saw, artinya: Dari Abdillah, beliau berkata, Rasulullah saw. bersabda: perhatikanlah dua obat penawar ini, yaitu madu dan al-Qur’ân (Ibn Majah, 1998).

3.      Pengalaman Manusia

Selain berasal dari Al-Qur’an dan hadis. Dasar penerapan psikoterapi Islam terdapat sumber lain yaitu pengalaman manusia. Adapun yang dimaksud pengalaman manusia disini adalah amalan-amalan berupa zikir ataupun serangkaian praktik psikoterapi Islam yang biasa diamalkan oleh orang-orang saleh ataupun ulama. Tentunya dalam mengikuti pengalaman manusia ini,harus berpedoman dengan Al-Qur’an dan hadist.


Tujuan Penerapan Psikoterapi Islam?

1. Tujuan Preventif Psikoterapi Islam. Maksudnya adalah bertujuan untuk mencegah terjadinya masalah gangguan kejiwaan yang berasal dari permasalahan kehidupan manusia, yang meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotorik. Sehingga individu tersebut memiliki pertahanan diri yang baik.

2. Tujuan Kuratif Psikoterapi Islam. Maksudnya adalah bertujuan untuk mengobati atau menyembuhkan masalah gangguan kejiwaan yang berasal dari permasalahan kehidupan manusia, yang meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotorik pada individu manusia.

3. Tujuan Evaluatif Psikoterapi Islam. Maksudnya adalah pengawasan dan penilaian tingkat kemajuan yang dilakukan dari penerapan psikoterapi Islam yang bertujuan untuk mengobati atau menyembuhkan mengatasi masalah gangguan kejiwaan yang berasal dari permasalahan kehidupan manusia, yang meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotorik pada individu manusia


Bentuk Metode Psikoterapi Islam?

1.      Psikoterapi Melalui Iman

Psikoterapi melalui iman adalah bentuk metode dalam psikoterapi Islam dengan cara menerima apa yang telah menimpa dirinya dan meyakini bahwa akan ada pertolongan dari Allah Swt. Asumsi meyakini bahwa terdapat pertolongan dari Allah, dikarenakan apa yang dialami individu baik peristiwa baik maupun buruk, sesungguhnya sudah sesuai dengan kadar kemampuan dari individu manusia masing-masing. Sebagaimana penjelasannya terdapat dalam Al-Qur’an surah al-Baqarah [2] ayat 286

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ

artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”.

Metode psikoterapi melalui iman sebagai bentuk metode psikoterapi yang begitu baik untuk kesehatan jiwa. Sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an surah al-Ra’d [13] ayat 28  

 الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ

artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allahlah hati menjadi tenteram.”

Dalam menerapkan psikoterapi melalui iman. Hal yang paling mendasar adalah rasa percaya dan yakin terhadap kekuasaan dan kehendak Allah Swt. Harus memiliki dua hal tersebut yaitu percaya dan yakin. Tidak boleh ada rasa ketidakpercayaan apalagi membandingkan dengan kekuatan lain selain hanya meminta dan memohon kepada Allah Swt.

2.      Psikoterapi Melalui Ibadah

Psikoterapi melalui ibadah adalah bentuk metode dalam psikoterapi Islam dengan cara melaksanakan ibadah yang terdapat dalam agama Islam seperti salat, zikir, puasa atau ibadah lainnya. Jika memunculkan keimanan dalam hati dan diaplikasikan melalui perbuatan. Maka Allah Swt akan memberikan petunjuk baginya untuk mengatasi permasalahan yang dialami. Sebagaimana terdapat dalam AlQur’an surah at-Tagabun [64] ayat 11

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ يَهْدِ قَلْبَهٗ ۗوَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ  

artinya: “Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Dan Barangsiapa yang beriman kepada Allah bahwa ritual ibadah yang dijalankan bermanfaat bagi kesehatan manusia. Ritual ibadah yang dijalankan seseorang, bahkan memiliki manfaat yang holistik bagi kehidupan manusia seperti untuk fisik , psikis, sosial dan spiritual.Psikoterapi melalui ibadah merupakan bentuk psikoterapi Islam yang memiliki empat domain yaitu keyakinan, pemahaman, penghayatan serta pengamalan.Agar psikoterapi melalui ibadah efektif, maka harus disertai empat domain yang ada yaitu domain yaitu keyakinan, pemahaman, penghayatan serta pengamalan. Karena jika hanya berupa pengamalan saja tanpa adanya salah satu ataupun diantaranya maka psikoterapi melalui ibadah kurang efisien sebagai bentuk psikoterapi dalam mengatasi permasalahan psikologis manusia.

3.       Psikoterapi Melalui Ruqyah

Psikoterapi ruqyah adalah bentuk psikoterapi Islam yang penerapannya menggunakan bacaan-bacaan ayat suci Al-Qur’an dan beberapa sentuhan tangan serta tiupan yang dapat dilakukan secara mandiri oleh diri sendiri dan dapat juga diterapkan oleh psikoterapis kepada klien yang membutuhkan bertujuan untuk mengatasi masalah gangguan kejiwaan yang dialami manusia.

Menurut Assegaf (2008) ruqyah adalah metode pengobatan yang sangat bermanfaat mengobati penyakit hati. Adapun untuk penyakit fisik, para ahli kedokteran Nabi juga menggunakan obat-obatan yang berupa makanan, minuman, pijatan, bekam, dan lainlain, di samping doa-doa tertentu sebagai mana yang diajarkan Rasulullah saw. Psikoterapi melalui ruqyah memiliki dasar penerapannya yang berasal dari Al-Qur’an dan hadis.

Dasar penerapan ruqyah dalam Al-Qur’an terdapat di dalam Al-Qur’an surah al-Isra’ [17] ayat 82

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا

artinya: “Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”

Terdapat juga di dalam Al-Qur’an surah Fushshilat [41] ayat 44

وَلَوْ جَعَلْنٰهُ قُرْاٰنًا اَعْجَمِيًّا لَّقَالُوْا لَوْلَا فُصِّلَتْ اٰيٰتُهٗ ۗ ءَاَ۬عْجَمِيٌّ وَّعَرَبِيٌّ ۗ قُلْ هُوَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا هُدًى وَّشِفَاۤءٌ ۗوَالَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرٌ وَّهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًىۗ اُولٰۤىِٕكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَّكَانٍۢ بَعِيْدٍ ࣖ

artinya: “Dan sekiranya Al-Qur'an Kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab niscaya mereka mengatakan, "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah patut (Al-Qur'an) dalam bahasa selain bahasa Arab sedang (rasul), orang Arab? Katakanlah, Al-Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan (Al-Qur'an) itu merupakan kegelapan bagi mereka. Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh.”

Dasar penerapan ruqyah dalam hadis, sebagaimana terdapat banyak riwayat yang membuktikan bahwa Nabi saw melakukan ruqyah. Diriwayat oleh ‘Aisyah ra: Nabi saw. ketika sakit beliau- meniupkan buat diri beliau dengan bacaan-bacaan yang mengandung permohonan perlindungan dan ketika keadaan beliau sudah berat, maka aku yang membacanya sambil meniupkan untuk beliau dan aku mengusap dengan tangan beliau, karena keberkahannya (al-Bukhari, 2001).


Implementasi Psikoterapi Islam? 

Bagaimana cara mengimplementasikannya sebagai bentuk intervensi psikoterapi dalam perspektif psikologi Islam?

Caranya yaitu Islamic self psychotherapy (ISP). Bentuk psikoterapi Islam yang dapat diterapkan sendiri oleh individu seperti psikoterapi melalui iman, psikoterapi melalui ibadah dan psikoterapi melalui ruqyah. Melalui Islamic self psychotherapy ini dapat berfungsi sebagai terapi diri sendiri jika individu telah memahami dan memaknai tata cara psikoterapi Islam itu sendiri sebagai pencegahan (preventif) dari masalah gangguan kejiwaan yang berasal dari permasalahan kehidupan manusia. Jika individu yang menerapkan Islamic self psychotherapy belum mendapatkan hasilnya, atau individu tersebut diharuskan mendapatkan bantuan psikoterapis. Maka, bentuk penerapan kedua yaitu dibutuhkan bantuan dari psikoterapis dalam menerapkan psikoterapi melalui iman, psikoterapi melalui ibadah dan psikoterapi melalui ruqyah. Dalam penerapan psikoterapi Islam dengan Islamic self psychotherapy yang bertujuan sebagai pengawasan dan penilaian yang dilakukan oleh diri sendiri. Dalam hal ini, individu manusia perlu melakukan muhasabah (introspeksi) terhadap Islamic self psychotherapy yang dilakukan. Apakah telah dilakukan dengan baik dan benar. Apakah psikoterapi yang dilakukan telah memenuhi syarat seperti pengetahuan yang cukup, pemahaman, pemaknaan dan penghayatan terhadap psikoterapi yang dilaksanakan, serta apakah psikoterapi telah dilakukan dengan kesungguhan. Muhasabah dalam Islamic self psychotherapy sangat penting sebagai evaluasi terhadap proses pertahanan diri agar mencegah dari masalah gangguan kejiwaan yang berasal dari permasalahan kehidupan manusia.

Dalam menerapkan Islamic self psychotherapy langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Menganalisa permasalahan yang dialami

2. Melakukan proses psikoterapi Islam

3. Mengevaluasi proses dan hasil psikoterapi islam


Sedangkan dalam menerapkan psikoterapi islam untuk pengobatan atau penyembuhan, langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Membangun hubungan dekat dengan klien (rapport)

2. Menganalisa permasalahan yang dihadapi klien

3. Menentukan tujuan psikoterapi islam

4. Melakukan proses psikoterapi islam

5. Mengakhiri dan mengevaluasi proses psikoterapi islam

 



Reference:

1.          e-book Psikologi Islam oleh API-Himpsi.pdf

2.      https://www.merdeka.com/quran/yunus/ayat57#:~:text=57.%20Wahai%20manusia!,rahmat%20bagi%20orang%20yang%20beriman.

3.      https://www.merdeka.com/quran/ar-rad/ayat-28

4.      https://qurano.com/id/64-at-tagabun/ayat-11/

5.      https://www.merdeka.com/quran/alisra/ayat82#:~:text=82.%20Dan%20Kami%20turunkan%20dari,itu)%20hanya%20akan%20menambah%20kerugian.

 

Komentar

  1. Bagi tautan Ebook Psikologi Islam dari API HIMPSI, dong, gan. :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGAPA KITA BISA INSECURE?

MENGENAL ISTILAH TOXIC PARENTING DAN PENGARUH POLA ASUH TERHADAP PSIKOLOGIS ANAK