Memupuk Jiwa Entrepreneurship Muslim di Kalangan Anak Muda Masa Kini
Oleh Bidang: Dana Usaha
Jumlah pengangguran terbuka di Indonesia menurut data Kementrian Ketanagakerjaan (Kemenker) mencapai 7,9 juta orang pada Februari 2023. Pengangguran terbuka pada bulan Februari 2023 mayoritas adalah individu dengan rentang usia 20-24 tahun dengan 2,39 juta orang. Berikutnya, pengangguran berada pada kelompok usia 25-29 tahun berjumlah 1,21 juta orang, dan kelompok usia 15-19 tahun berjumlah 1,12 juta orang. Pengangguran kelompok usia di atasnya memiliki jumlah yang lebih sedikit (Nabilah, 2023). Berdasar data tersebut, tidak menutup kemungkinan bahwa generasi muda memiliki jumlah penganggur cukup banyak setelah lulus SMA/SMK dan perguruan tinggi. Gen Z sebutan untuk generasi muda saat ini, menurut data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dari Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi penurunan signifikan dalam penyerapan tenaga kerja bagi lulusan baru di semua jenjang pendidikan.
Pada periode September 2016 hingga Agustus 2017, terdapat 5,8 juta lulusan dengan 1,2 juta atau 21,9 persen di antaranya diterima bekerja di sektor formal. Pada periode yang sama tahun 2021 hingga 2022, jumlah lulusan meningkat menjadi 7,1 juta, tetapi hanya 967.806 orang atau 13,6 persen yang diterima di sektor formal. Selain faktor seperti kurangnya pengalaman kerja yang relevan Gen Z juga menghadapi tantangan lain seperti adanya preferensi dan ekspektasi yang tinggi (da Cunha, Erom, & Talok, 2023). Terdapat banyak lulusan baru yang masih terbatas pada pengalaman organisasi atau magang yang tidak selalu relevan dengan kebutuhan industri sementara perusahaan seringkali mencari individu dengan pengalaman yang dapat langsung diterapkan, (Muslim, Nurwanah, Sari, & Arsyad, 2020)
Islam sebagai rahmatan lil alamin memiliki pandangan yang baik terhadap wirausaha . Dalam pandangan Islam, seorang muslim atau pemeluk agama Islam sangat disarankan untuk melakukan upaya dalam mendapatkan penghasilan. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Jum’ah (62): 10 Allah berfirman yang terjemahnya: Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Ayat tersebut, menunjukkan bahwa Allah memerintahkan bagi umat manusia supaya berikhtiar atau melakukan upaya sungguh-sungguh dengan menyerukan manusia “bertebaran” di bumi guna mencari karunia Tuhan yang telah limpahkan-Nya di bumi ini. Memilih untuk berwirausaha dengan menerapkan prinsip-prinsip Islam berarti menjadikan Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman utama. Kedua sumber ini menawarkan dasar yang kokoh, baik itu dari segi prinsip umum maupun spesifik. Penerapan hukum syariat Islam melalui ijtihad memungkinkan kita untuk memenuhi kebutuhan manusia yang terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi.
Wirausahawan Islam adalah individu yang menjalankan kegiatan bisnis dengan mematuhi prinsip-prinsip syariah, yang tidak hanya berfokus pada keuntungan materi, tetapi juga pada nilai-nilai etika dan moral yang dijunjung tinggi dalam agama Islam. Wirausahawan Islam perlu memikirkan cara bagaimana bisnis dapat berjalan sejalan dengan prinsip-prinsip Islam yang pada akhirnya diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Nabi Muhammad SAW juga merupakan seorang wirausahawan Islam, Ketika Rasulallah berusia 17 tahun, Rasulallah baru memulai bisnis dagang secara mandiri ketika dia ikut menemani adiknya, Zubair, dalam perjalanan dagang ke Yaman. Dengan pengalaman perjalanan dagang ke Suriah dan Yaman, Rasul dikenal banyak orang karena sistem berdagangnya yang amanah dan jujur, Beliau sangat memperhatikan kualitas barang dagangan yang hendak dijualnya. Jangan sampai barang yang akan dijualnya memiliki cacat yang dapat merugikan pembelinya; jika terjadi, Beliau akan segera memberi tahu calon pembelinya. Suatu hari, Beliau menjual beberapa ekor unta dan ketika pembeli pergi, Beliau teringat bahwa salah satu untanya cacat. Rasul segera mengejar pembeli dan mengembalikan uangnya kepadanya. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa orang-orang di Mekkah menyebutnya "Al-Amin", yang berarti “orang yang sangat percaya”.
Menjadi wirausahawan Islam tidak hanya memerlukan keterampilan bisnis dan pengetahuan pasar, tetapi juga pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam yang bisa diterapkan dalam dunia usaha. Berikut adalah beberapa kiat-kiat untuk menjadi wirausahawan yang sukses dan sesuai dengan ajaran Islam ala Rasulullah:
1. Jujur
Nabi Muhammad SAW dijuluki Al-Amin, yang berarti orang yang dapat dipercaya. Salah satu sifat yang melekat pada Rasulullah SAW adalah sifat jujur. Beliau selalu jujur dalam perbuatan dan perkataan, termasuk dalam hal berbisnis dan berdagang. Beliau tidak pernah munafik atau berbohong. Sejak kecil, Rasulullah SAW memiliki keyakinan ini karena selama berdagang, Beliau selalu jujur tentang barang dagangannya dan tidak pernah berbuat curang, seperti mengurangi takaran timbangan. Untuk membuat pembeli senang, bahkan Ia sering melebihkan takaran timbangannya.
2. Bersikap ramah
Selama berdagang, Rasulullah SAW selalu bersikap ramah, santun, dan tersenyum kepada mereka yang membeli barangnya. Sikap ini tentu membuat pembeli merasa nyaman dan senang karena mereka dilayani dengan baik. Konsep dagang Rasulullah SAW didasarkan pada prinsip-prinsip Islam, sehingga usaha Nabi Muhammad berorientasi pada keuntungan dunia dan akhirat.
3. Tidak lupa beribadah
Salah satu kunci keberhasilan Rasulullah SAW dalam menjalankan bisnisnya adalah tidak lupa untuk beribadah tepat waktu, tidak peduli seberapa sibuk atau seberapa banyak waktu yang dia habiskan untuk beribadah. Ini karena menjalankan bisnis memerlukan kerja keras. Namun, tanpa doa dan ibadah, itu tidak akan berhasil.
4. Tabligh
Tabligh berarti menyampaikan perintah dan larangan. Rasulullah SAW selalu jujur dalam berdagang tanpa menyembunyikan apa pun. Rasulullah SAW adalah pebisnis hebat karena dapat berkomunikasi dengan baik dan memiliki reputasi yang baik. (Tresia, 2021)
Da Cunha, A. B., Erom, K., & Talok, D. (2023). Pengaruh Motivas Kerja, Pengalaman Magang dan Soft Skill terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa (Literatur Review Manajemen Pendidikan). dinastirev.org. https://doi.org/10.31933/jimt.v4i6.1635
Muhamad, N. (2023, November 30). Mayoritas Pengangguran Indonesia Berusia 20-an Tahun. Katadata. https://databoks.katadata.co.id/ketenagakerjaan/statistik/401cd02ef97a823/mayoritas-pengangguran-indonesia-berusia-20-an-tahun
Muslim, M., Nurwanah, A., Sari, R., & Arsyad, M. (2020). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Integritas, Kompetensi Dan Etika Auditor Kualitas Audit. Wacana Equiliberium (Jurnal Pemikiran Penelitian Ekonomi), 8(2), 100–112. https://doi.org/10.31102/equilibrium.8.2.100-112 .
Tresia, & Fitriani, F. F. (2021, December 2). 4 Tips Sukses Berbisnis Ala Rasululah SAW, InsyaAllah Berkah! Bisnis.com. https://finansial.bisnis.com/read/20211202/55/1473215/4-tips-sukses-berbisnis-ala-rasululah-saw-insyaallah-berkah
Kewirausahaan Syariah: Pengertian, Nilai, Peluang dan Tantangannya. (n.d.). https://www.shariaknowledgecentre.id/id/news/kewirausahaan-syariah/
Adam. (2018, January 4). Perjalanan Bisnis Rasulullah, Muhammad Sang Entreuprener. Islampos. https://www.islampos.com/perjalanan-bisnis-rasulullah-muhammad-sang-entreuprener-64579/
Sasongko, A. (2018, October 18). Perjalanan Dagang Rasulullah. Republika Online. https://khazanah.republika.co.id/berita/pgt3gy313/perjalanan-dagang-rasulullah
Komentar
Posting Komentar