Tegas Dalam Prinsip, Teduh Dalam Perilaku
Dunia saat ini tengah berada di ambang ketegangan global yang mengkhawatirkan. Isu mengenai potensi Perang Dunia Ketiga (World War 3) tidak lagi sekadar wacana teori konspirasi, melainkan dibicarakan dalam ruang-ruang diplomatik, militer, bahkan media sosial. Ketidakstabilan geopolitik, saling ancam antar negara adidaya, dan tidak adanya tindakan hukum sebagai upaya pencegahan penjajahan yang dilakukan Israel kepada Palestina.
Dalam suasana dunia yang penuh kemarahan ini, Islam mengajarkan jalan yang berbeda: menjadi pribadi yang tegas dalam kebenaran, namun tidak melukai dalam bersikap. Seorang Muslim sejati tidak tunduk pada kezaliman, tapi juga tidak menjadi pelaku kekerasan. Ketegasan bukan berarti kasar, dan cinta damai tidak berarti lemah. Justru di tengah ancaman kehancuran global, dunia sangat membutuhkan figur-figur Muslim yang mampu menunjukkan keseimbangan antara prinsip dan kasih sayang. Prinsip tersebut Menurut Schwartz (1992), sikap adalah keyakinan yang diterjemahkan ke dalam tindakan pada objek yang diinginkan. Sikap, menurut Psikologi Sosial sebagai evaluasi positif atau negatif dari reaksi terhadap objek, orang, situasi atau aspek lain yang memungkinkan kita untuk memprediksi dan mengubah perilaku masyarakat (Atkinson et al. 1996 : 606 dalam (Ugulu, et al, 2013).https://ibtimes.id/islam-tegas-dalam-prinsip-luwes-dalam-sikap/
Relationship Between Attitude And Pro-Environmental Behavior from the Perspective of Theory of Planned Behavior. (2017). In Proceeding Biology Education Conference (Vol. 14, Issue Nomor 1, pp. 214–217).
Komentar
Posting Komentar