PSIKOTERAPI ISLAM
➢ Apa itu psikoterapi ?
Psikoterapi
adalah salah satu bentuk penanganan psikologis yang dilakukan dengan tujuan
untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan perilaku, perasaan dan
fikiran manusia.
➢ Lalu apa psikoterapi islam itu
?
Menurut
Hamdani Bakran Adz-Dzaky (2004 : 228) psikoterapi islam merupakan suatu proses
pengobatan dan penyembuhan dengan melalui bimbingan Al-Qur’an dan As-Sunnah
yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallaallahu Alaihi Wasallam melalui
bimbingan dan pengajaran dari Allah, malaikat-malaikat-Nya, Rasul-Nya atau ahli
waris dari para Nabi.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa psikoterapi islam merupakan salah satu bentuk penanganan
psikologis yang berkaitan dengan perasaan, perilaku dan fikiran manusia dengan
berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Hal ini
sesuai dengan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Q.S
Al-Isra ayat 82 :
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ
شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا
خَسَارًا
Artinya
: “Dan kami turunkan dari
Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang-orang yang
beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah
kepada orang-orang yang
zalim selain kerugian”. (QS. Al-Isrâ’: 82).
Dalam ayat
tersebut menjelaskan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala menurunkan
Al-Qur’an sebagai obat atau penawar bagi orang-orang yang mengimani-Nya. Hal
ini sesuai dengan Al-Faidh
al-Kasyani dalam
tafsirnya yang menjelaskan, bahwa lafadz-lafadz yang terkandung di dalam
Al-Qur’an dapat memberikan kesembuhan pada penyakit badan, sedangkan untuk
maknanya sendiri dapat menyembuhkan penyakit jiwa yang ada di dalam diri
manusia. Untuk itu pentingnya seorang muslim untuk mempelajari Al-Qur’an dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
➢ Apa saja fungsi psikoterapi
islam ?
- Pemahaman, yaitu
memberikan fungsi pemahaman dan pengertian mengenai kehidupan manusia
beserta permasalahan yang dihadapinya. Dengan memberikan pengajaran
melalui pedoman Al-Qur;an dan Hadits dapat membantu manusia dalam
menyelesaikan permasalahannya dengan baik.
- Kontrol, yaitu memberikan arahan manusia
agar tetap berada di jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan
menjalankan syar’iat agama.
- Prediksi, yaitu memberikan fungsi
analisis ke depan mengenai peristiwa, kejadian dan perkembangan.
- Pengembangan, yaitu
pengembangan ilmu keislaman disamping ilmu umum yang berfokus pada seluk
beluk permasalahan yang dihadapi manusia, baik masalah kehidupan maupun
ketuhanan.
- Pendidikan, yaitu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia.
➢ Hal
apa saja yang menjadi fokus penyembuhan psikoterapi islam ?
Amin (2010 : 196) menjelaskan beberapa
hal yang menjadi objek dalam penyembuhan psikoterapi islam, yakni :
- Mental, yakni sesuatu yang berkaitan dengan
fikiran, akal dan ingatan manusia, seperti sulit untuk mencerna suatu
pembelajaran, sering merasa lupa dsb.
- Spiritual, yakni suatu hal yang memiliki hubungan
erat dengan jiwa manusia, seperti religiusitas beragama, nilai-nilai
keimanan, atau hal-hal yang berkaitan dengan menyekutukan Allah, seperti
perbuatan syirik.
- Akhlak,
yaitu suatu hal yang ada di dalam diri seseorang yang berkaitan dengan
perbuatan, misalnya cara seseorang berperilaku dalam kehidupannya.
- Fisik, yaitu seperti penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan metode psikoterapi islam, melainkan dengan mengusahakannya dengan berobat pada seseorang yang menjadi perantara Allah untuk memberikan bantuan pengobatan, seperti terapi medis dalam penyembuhan pasien lumpuh, stroke, kolesterol, dsb.
➢ Apa
saja model-model yang digunakan dalam psikoterapi islam itu ?
Dalam psikoterapi islam ini, ada
beberapa model yang sering digunakan dan berkaitan erat dengan pengajaran agama
islam. Menurut Zahrani model-model yang digunakan yaitu sebagai berikut :
- Keimanan dan Rasa Aman, yaitu keimanan akan
beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan sepenuh
hati tanpa adanya campuran keyakinan lain selain Allah dan tidak ada kuasa
yang dapat menandingi-Nya.
- Ibadah. Sebagai seorang hamba Allah, kita
berkewajiban dalam melaksanakan perintah-Nya seperti melaksanakan shalat
wajib tepat waktu, melakukan hal-hal yang menjadi sunnah-Nya seperti puasa
sunnah, zakat, haji dan bertilawah. Dengan melakukan hal-hal tersebut, dapat
membantu seseorang terhindar dari hal-hal negatif serta dapat membersihkan
jiwa dari hal-hal yang buruk.
- Sabar, yakni menahan diri dari hal-hal yang
menyebabkan timbulnya marah, kesal atau bahkan jengkel yang dapat
menimbulkan seseorang melakukan hal-hal negatif. Dalam hal ini, sabar
memiliki kaitan dengan sikap saling mengingatkan antar sesama manusia yang
jika dilakukan akan bernilai ibadah, karena dalam hal ini dapat mendidik
sesorang untuk memiliki jiwa dan kepribadian yang kuat dalam rangka
memikul beban kehidupan. InsyaAllah
References :
Amiruddin, M. (n.d.). PSIKOTERAPI
DALAM PERSPEKTIF ISLAM. 60-67.
Komentar
Posting Komentar