MENGAPA KITA BISA INSECURE?
https://www.freepik.com
Seperti yang kita tahu, rasa insecure adalah istilah untuk menggambarkan perasaan tidak aman yang membuat seseorang merasa gelisah, takut, malu, hingga tidak percaya diri. Saat kita merasa insecure, rasanya semua orang disekitar kita menjadi lebih baik dan lebih unggul dari kita. Setiap ada masalah, tentu ada pemicunya. Begitu juga dengan rasa insecure. Perasaan insecure itu tidak muncul dengan sendirinya. Sebenarnya, apa sih yang menyebabkan kita merasa insecure?
Ternyata, hal ini sudah diteliti oleh Leon Festinger pada tahun 1954. Menurut beliau, hal ini dikarenakan oleh proses alamiah dalam diri seseorang untuk menentukan nilai diri. Kita akan tahu apakah kita itu cantik atau jelek, pintar atau bodoh, kaya atau miskin melalui proses membandingkan diri dengan orang-orang sekitar. Perasaan menjadi lebih “tinggi” atau “rendah” setelah membandingkan diri dengan orang lain adalah buah dari upward comparison dan downwoard comparison.
Downward comparison adalah proses membandingkan diri kita dengan orang lain di bawah kita. Hal inilah yang kemudian membuat kita merasa lebih “tinggi” dari orang lain. Misalnya, dalam pelajaran Matematika, si A mendapatkan 100 sedangkan si B mendapatkan nilai 80. Otomatis, si A akan merasa lebih menguasai materi daripada si B. Saat proses ini terjadi, tentu pikiran yang terbentuk pun adalah pikiran yang positif. Mungkin kita akan merasa puas, bangga, menang, dan lain sebagainya.
Sebaliknya, Upward comparison adalah proses dimana kita membandingkan diri kita dengan orang yang diatas kita. Hal inilah yang menyebabkan kita menjadi minder atau merasa lebih “rendah” dari orang lain. Misalnya, si A mendapatkan nilai 75 dalam pelajaran sejarah. Sedangkan si B mendapatkan nilai 95 di mata pelajaran sejarah. Hal ini akan membuat si A merasa lebih “rendah” dari si B. Jika hal ini kita pikirkan secara berlebihan, tentu kita akan merasa insecure.
Kedua proses tersebut memang angat wajar. Namun hal ini menjadi buruk jika dipikirkan secara berlebihan. Namun, ada beberapa tips untuk menghindari rasa insecure.
1. Sadari jika “start” setiap orang itu berbeda. Jika kamu masih merasa tidak lebih unggul dari seseorang, kamu bisa menyadari mungkin dia sudah mulai untuk take action sebelum kamu. Jadi, akan sangat wajar jika usahanya selama ini sudah membuahkan hasil. Untuk itu, izinkanlah dirimu untuk menjadi pemula. Kamu memang harus belajar dan berproses terlebih dahulu sebelum bisa mencapai apa yang menjadi targetmu. So, stop compare yourself with others ya teman-teman..
2. Maafkanlah orang lain yang berkontribusi terhadap rasa insecuremu. Perlakuan tidak menyenangkan dari orang lain bisa jadi pemicu awal dari rasa insecurmu. Untuk itu, kamu melakukan yang namanya self healing supaya perasaan tidak nyaman itu dapat keluar.
3. Fokus pada self improvement. Jika kamu berfokus pada self improvement, maka pikiran yang ada di benakmu adalah pikiran untuk terus memperbaiki diri. Kamu bisa menuliskan apa saja yang akan kamu lakukan, and do the action. Dengan begitu, fokusmu akan teralihkan pada kegiatan yang membangun
Dari ketiga tips diatas, semoga kamu dapat belajar bagaimana cara mengontrokl rasa insecuremu. Tetap jaga kesehatan mental kalian yang teman-teman. See you next time!
DAFTAR PUSTAKA
INSAN-Q Psychological Services. (n.d.). Social comparison (Perbandingan status sosial), jenis, dan pengaruhnya. Diakses dari dari https://insanq.co.id/artikel/social-comparison-perbandingan-status-sosial-jenis-dan-pengaruhnya/
Logos Indonesia. (2023, Januari 6). Teori perbandingan sosial dari Leon Festinger. Diakses dari https://www.logosconsulting.co.id/media/teori-perbandingan-sosial-dari-leon-festinger/
Fakhri, Nurfitriany.
(2017). Teori perbandingan sosial. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/320054399_Teori_Perbandingan_Sosial
Komentar
Posting Komentar