PSIKOLOGI TILAWATIL QUR'AN

 Apa itu Al-Qur’an?

            Al-Qur'an merupakan kitab suci Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui malaikat Jibril sebagai pedoman hidup manusia di muka bumi. Al-Qur'an juga sebagai penyempurna kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi yang sebelumnya. Berbagai ilmu dan manfaat bisa kita ambil di dalam Al-qur'an baik ilmu psikologi, sains, sosial, kesehatan, teknologi, dan berbagai ilmu lainnya bisa kita dapatkan di dalam Al-Qur'an. Maka dari itu Al-Qur'an merupakan sebuah kitab Allah yang paling sempuma dimuka bumi ini. Arti Al-Qur'an dapat ditinjau dari dua segi, yaitu arti Al-Qur'an menurut bahasa dan istilah.

a.                     Al-Qur’an menurut bahasa  dikemukakan oleh Subhi As Shalih, “Al-Qur’an” berarti “bacaan", asal kata qara’a. kata Al-Qur’an itu berbentuk masdar dengan arti isim maf ul yaitu maqru’. Sedangkan di dalam Al-Qur’an sendiri ada pemakaian kata “Qur’an” dalam arti demikian sebagaimana tersebut dalam surah Al-Qiyaamah ayat 17-18

 ۚاٰنَهٗ قُرْ تَّبِعْ فَا نٰهُ أْ قَرَ فَاِذَا  ۚ اٰنَهٗ وَقُرْ جَمْعَهٗ عَلَيْنَا اِنَّ

 

Artinya: Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.


b.              Al-Qur’an menurut istilah ialah kalam Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan  kepada Nabi Muhammad saw dan yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah. Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur dalam masa 22 tahun 2 bulan 22 hari atau 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah.

                    Banyak Pendapat para ulama mengenai definisi dari Al-Qur’an, diantaranya sebagai berikut:

c.       As Sayuthy dalam kitab Al-Itqan: Watas arti kata Al-Qur’an ialah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang tidak dapat ditandingi oleh yang menentangnya, walaupun sekedar sesurat saja dari padanya. Sebagian Mutaakhirin menambahkan : Yang kita beribadah dengan mentilawatkannya.

d.     Asy Syaukani dalam kitab Al-Irsyad : Yang lebih utama dikatakan, Al-Qur’an itu Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang ditilawatkan dengan lisan, lagi mutawatir kutipannya.

e.       Ahli Agama (‘Uruf Syara’) : Al-Qur’an itu wahyu Illahi yang diturunkan kepada Muhammad SAW yang telah disampaikan kepada kita, umatnya, dengan jalan mutawatir, yang dihukumi kafir orang yang meriwayatkannya. Jadi, dari beberapa pendapat para ulama tentang definisi Al-Qur’an, dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara munajjaman oleh Malaikat Jibril agar disampaikan kepada umatnya, yang ditilawatkan dengan lisan.

Apa Aspek Psikologis Membaca Al-Qur’an?

            Menurut Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Quran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan psikologis yang sangat besar. Diantaranya:

1. Dapat menurunkan depresi,

2. kesedihan,

3. memperoleh ketenangan jiwa,

4. menangkal berbagai macam penyakit.

Semua penjelasan di atas merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia  berkesimpulan, bacaan Al-Quran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.

            Selain itu, Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984. Disebutkan, Al-Qur'an terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya. Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an. Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur'an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan AlQur'an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an.

            Al-Qur'an juga memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang  diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur'an menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang. Sungguh suatu kebahagiaan dan kenikmatan yang besar memiliki Al-Qur'an. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, maka bacaan Al-qur'an lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur'an juga dapat memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).

تُرْحَمُوْنَ لَعَلَّكُمْ وَاَنْصِتُوْا لَهٗ فَاسْتَمِعُوْا اٰنُ الْقُرْ قُرِئَ وَاِذَا

Artinya: “Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, Maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (QS.Al-A’raf:204)

الْقُلُوْبُ تَطْمَىِٕنُّ اللّٰهِ بِذِكْرِ اَلَا  ۗ اللّٰهِ بِذِكْرِ قُلُوْبُهُمْ وَتَطْمَىِٕنُّ اٰمَنُوْا الَّذِيْنَ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS.Ar-Ra’d:28)

            Al-Qur’an, tentu saja bukanlah sebuah buku sains ataupun buku kedokteran, namun Alqur’an menyebut dirinya sebagai ‘penyembuh penyakit’, yang oleh kaum Muslim diartikan bahwa petunjuk yang dikandungnya akan membawa manusia pada kesehatan spiritual, psikologis, dan fisik. Kesembuhan menggunakan Al-Qur’an dapat dilakukan dengan membaca, berdekatan dengannya, dan mendengarkannya.

 



Reference

1.      Safrilsyah. (2013). PSIKOLOGI IBADAH DALAM ISLAM. Banda Aceh: Naskah Aceh (NASA) & Ar-Raniry Press.

2.      https://www.merdeka.com/quran/al-qiyamah/ayat-17

3.      https://www.merdeka.com/quran/al-qiyamah/ayat-18

4.      https://www.tokopedia.com/s/quran/al-araf/ayat-204

5.      https://www.tokopedia.com/s/quran/ar-rad/ayat-28

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PSIKOTERAPI ISLAM : TEORI DAN PRAKTIK MENGATASI GANGGUAN KEJIWAAN

MENGAPA KITA BISA INSECURE?

MENGENAL ISTILAH TOXIC PARENTING DAN PENGARUH POLA ASUH TERHADAP PSIKOLOGIS ANAK